BrebesGo.id – Ibu bukan hanya pengurus rumah tangga—mereka adalah penggerak ekonomi keluarga yang cermat dan kreatif. Mereka mengatur pemasukan, merancang usaha mikro, bahkan mendidik anak menjadi pribadi mandiri dan produktif. Peran ibu sebagai pengelola keuangan artinya mereka menyusun anggaran belanja, menentukan skala prioritas kebutuhan, dan memutuskan alokasi dana secara cermat.
Dengan modal dasar keahlian ini, mereka mendorong stabilitas ekonomi keluarga, terutama saat kondisi ekonomi bergejolak.
Lebih jauh, banyak ibu memulai usaha rumahan, seperti membuat emping, kerupuk, atau berdagang ikan. Misalnya, di Desa Padang Birik-Birik ibu rumah tangga meningkatkan pendapatan keluarga melalui pembuatan emping melinjo rumahan. Ini membuktikan bahwa peran ibu dalam usaha kecil sangat strategis dalam menopang kehidupan sehari-hari.
Tidak hanya itu, di Desa Tenjolayar, ibu rumah tangga ikut mengembangkan usaha kerajinan dan mengelola keuangan keluarga agar tetap sehat. Peran ganda ini menjadi kekuatan baru dalam memperkuat ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Kata Kunci Turunan:
pengelolaan keuangan keluarga
usaha mikro ibu rumah tangga
kontribusi ibu dalam UMKM
ketahanan ekonomi keluarga
peran ganda ibu rumah tangga
Pengelolaan Keuangan Keluarga yang Efisien
Banyak ibu memahami kebutuhan keluarga dan menyusun anggaran dengan cermat. Misalnya, metode rasio 10–20–30–40 membantu mereka mengatur alokasi untuk donasi, investasi, utang, dan kebutuhan sehari-hari
Ibu juga rutin melakukan evaluasi bulanan untuk memastikan jalannya anggaran tetap seimbang. Ini membantu keluarga menghindari utang dan menabung untuk masa depan..
Menguasai dasar ini, ibu membangun fondasi ketahanan ekonomi keluarga dan memperkuat peran mereka sebagai pengambil keputusan finansial utama.
Usaha Mikro Ibu Rumah Tangga sebagai Sumber Pendapatan
Ibu banyak memulai usaha mikro di sektor informal seperti usaha makanan, kerajinan, atau perdagangan kecil. Di OKU Timur, ibu yang beralih ke usaha kerupuk memberi kontribusi nyata—rata-rata 41 % dari pendapatan keluarga berasal dari usaha ini
Di Ciputat, ibu penjual busana meningkatkan kesejahteraan keluarga lewat pendapatan dari usaha dan dukungan internal keluarga
Usaha kecil ini juga meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga dan memperluas peluang lapangan kerja lokal.
Kontribusi Ibu dalam UMKM dan Ekonomi Lokal
Peran ibu dalam kontribusi UMKM memperkaya perekonomian desa. Mereka sering membentuk kelompok usaha kolaboratif seperti koperasi atau katering komunitas
Bayangkan ibu yang berkelompok menjual catering sederhana, memperkuat jaringan sosial ekonomi dan menambah sumber penghasilan anggota.
Peran ini membantu memperkuat ekonomi berbasis inklusif, yang memberi dampak luas bagi masyarakat dan PDB daerah.
Ketahanan Ekonomi Keluarga di Tengah Krisis
Selama pandemi COVID‑19, banyak ibu turun langsung bekerja serabutan atau mengolah hasil pertanian untuk membantu keluarga
Kegiatan ini memperlihatkan peran ganda ibu rumah tangga sebagai pelaku ekonomi sekaligus manajer keluarga.
Dukungan ibu menjadi pilar saat keadaan mendesak, menjaga keluarga tetap bertahan dalam situasi tak terduga.
Peran Ganda Ibu Rumah Tangga dan Dampaknya
Peran ganda ibu—mengurus keluarga dan menjalankan usaha mikro—meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial keluarga.
Mereka juga membangun kapasitas diri melalui pelatihan pengelolaan kas dan manajemen usaha.
Kemampuan ini mencerminkan kompleksitas peran ibu, sekaligus menunjukkan bahwa dukungan sosial dan pelatihan teknis sangat dibutuhkan.
Kesimpulan
Peran ibu dalam meningkatkan ekonomi keluarga sangatlah vital: mereka adalah pengelola keuangan ulung, pelaku usaha mikro kreatif, dan pilar ketahanan keluarga, terutama saat krisis. Dukungan berupa pelatihan keuangan, akses modal, dan pendampingan usaha dapat semakin memperkuat kontribusi mereka.