Voli

Larangan Bola Voli: Jenis Pelanggaran dan Dampaknya

8
×

Larangan Bola Voli: Jenis Pelanggaran dan Dampaknya

Sebarkan artikel ini
Larangan Bola Voli: Jenis Pelanggaran dan Dampaknya

Pelanggaran Kecil yang Bisa Berakibat Fatal

Dalam olahraga bola voli, setiap gerakan memiliki aturan. Jika pemain mengabaikannya, mereka tidak hanya kehilangan poin, tetapi bisa kehilangan peluang menang secara menyakitkan. Oleh karena itu, memahami larangan bola voli sangat penting untuk menjaga peluang tim tetap hidup di setiap set.

Banyak orang mengira pelanggaran hanya terjadi jika pemain menyentuh net atau menyentuh bola dua kali. Padahal, kesalahan posisi, teknik servis, bahkan sikap terhadap wasit bisa masuk dalam kategori pelanggaran bola voli.

Permainan bola voli berjalan cepat. Dalam hitungan detik, pelanggaran bisa terjadi—entah karena refleks yang salah atau ketidaktahuan. Pemain yang tidak memahami aturan bisa menjadi beban tim, bukan kekuatan.

Maka dari itu, pengetahuan tentang larangan permainan voli menjadi dasar bagi siapa pun yang ingin naik level, baik di pertandingan sekolah, antarklub, maupun kompetisi profesional.

Agar permainan berjalan adil dan profesional, mari kita telusuri berbagai bentuk larangan dan pelanggaran dalam bola voli yang wajib dihindari.

Larangan Bola Voli: Jenis Pelanggaran dan Dampaknya

Pelanggaran Servis dalam Bola Voli

Kesalahan saat melakukan servis menjadi pelanggaran yang paling sering terjadi. Banyak pemain terburu-buru atau terlalu percaya diri saat memulai rally. Akibatnya, mereka menginjak garis atau melampaui waktu servis yang ditentukan.

Jenis pelanggaran servis bola voli yang paling umum adalah:

  • Menginjak garis saat servis.

  • Servis dilakukan setelah lebih dari 5 detik.

  • Bola servis tidak menyentuh lapangan lawan.

  • Bola menyentuh antena atau melewati samping luar net.

Ada juga teknik screening, di mana rekan setim berdiri sejajar di depan servis dan menghalangi pandangan lawan. Tindakan ini termasuk larangan bola voli karena memberikan keuntungan yang tidak adil.

Melatih teknik servis dan menjaga ketenangan menjadi langkah utama agar terhindar dari pelanggaran yang dapat membalikkan keadaan.

Larangan Menyentuh Net Saat Bermain

Saat suasana pertandingan memanas, fokus pemain biasanya tertuju pada bola. Namun, ketika konsentrasi hanya pada bola, banyak pemain justru mengabaikan posisi tubuh terhadap net.

Pelanggaran net bola voli mencakup:

  • Menyentuh net saat blocking atau smash.

  • Melewati garis tengah ke wilayah lawan.

  • Menyentuh net dengan pakaian atau rambut.

  • Menggunakan net sebagai tumpuan lompatan.

Wasit tidak akan memberi toleransi terhadap pelanggaran ini, karena sangat memengaruhi jalannya permainan. Pemain harus melatih awareness tubuh dan memahami ruang gerak mereka agar tetap bermain dalam batas yang diperbolehkan.

Disiplin dan latihan positioning menjadi kunci untuk menghindari kesalahan yang dapat merusak momentum tim.

Kesalahan Rotasi dan Posisi Pemain

Di dalam bola voli, tidak hanya teknik yang diperhatikan tetapi juga formasi tim saat melakukan servis. Kesalahan dalam posisi atau rotasi bisa menimbulkan kekacauan strategi dan merugikan tim secara langsung.

Pelanggaran rotasi bola voli terjadi ketika:

  • Pemain berada di posisi yang salah saat servis dilakukan.

  • Pergantian posisi tidak sesuai rotasi searah jarum jam.

  • Pemain berpindah sebelum bola dipukul oleh server.

Rotasi yang salah menyebabkan wasit menghentikan permainan, lalu memberikan poin kepada tim lawan. Hal ini membuat pelatih dan kapten tim harus proaktif memastikan formasi benar sebelum setiap servis.

Pelatihan strategi rotasi dan komunikasi antarpemain sangat membantu mencegah pelanggaran seperti ini.

Teknik Serangan yang Dilarang

Tidak semua serangan diperbolehkan dalam permainan bola voli. Terdapat aturan ketat terkait posisi serangan, khususnya bagi pemain yang berada di garis belakang. Bila aturan ini dilanggar, maka spike yang sempurna sekalipun bisa berubah menjadi pelanggaran.

Contoh larangan spike bola voli:

  • Pemain belakang menyerang dari depan garis serang.

  • Menyerang bola saat masih di area lawan.

  • Spike dilakukan tanpa lompatan dari zona belakang.

  • Menyerang bola dengan teknik open-hand push (dorongan telapak tangan).

Serangan dilarang jika dilakukan secara membahayakan atau tidak sesuai etika permainan. Oleh sebab itu, setiap pemain perlu memahami kapan, di mana, dan bagaimana serangan dilakukan dengan benar.

Etika Bermain: Sikap yang Dilarang di Lapangan

Etika dalam olahraga sering kali menjadi penentu apakah seorang pemain pantas disebut profesional atau tidak. Bola voli bukan sekadar soal menang dan kalah, tetapi juga tentang bagaimana setiap pemain bersikap.

Larangan perilaku dalam bola voli meliputi:

  • Menghina atau mengkritik keputusan wasit.

  • Mengejek pemain lawan.

  • Melakukan delay permainan tanpa alasan.

  • Membanting bola atau menunjukkan gestur agresif.

Bila pemain melanggar etika tersebut, wasit berhak memberi kartu kuning atau merah, tergantung tingkat pelanggarannya. Sikap tidak sportif tidak hanya merugikan tim tetapi juga mencoreng reputasi pemain.

Menghormati lawan, wasit, dan rekan setim menunjukkan bahwa seseorang tidak hanya tangguh secara teknis tetapi juga dewasa secara mental.

Kesimpulan

Menjaga permainan tetap sportif dan bebas dari pelanggaran adalah tanggung jawab bersama. Bagikan artikel ini jika kamu setuju bahwa setiap pemain perlu tahu aturan sebelum masuk lapangan!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *