Berita

Kasus Pencurian Ternak Marak di Pedesaan Brebes

9
×

Kasus Pencurian Ternak Marak di Pedesaan Brebes

Sebarkan artikel ini
Kasus Pencurian Ternak Marak di Pedesaan Brebes

BrebesGo.id – Maraknya kasus pencurian ternak di pedesaan Brebes akhir‑akhir ini menimbulkan keresahan masyarakat. Warga terus-menerus kehilangan kambing dan kerbau, terutama di area terpencil. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa aksi pencurian sudah sistematis dan berkelompok.

Petugas patroli mulai gencar mengamankan lokasi–lokasi rawan seperti desa Ciawi, Banjarharjo, dan Wanasari. Mereka rutin memantau operasi pencurian yang terjadi pada dini hari. Namun intensitas pencurian masih cukup tinggi sehingga butuh kolaborasi warga dan aparat.

Selain petugas, warga diminta meningkatkan kewaspadaan. Banyak pelaku memilih beraksi saat pemilik ternak lengah, terutama menjelang pagi dan sore. Kapolsek Wanasari pun mengingatkan masyarakat agar kesiap-siagaan meningkat menjelang musim kurban

Si pelaku sering menggunakan ternak hasil curian untuk dijual atau dibuang saat terkejar. Modus operandi ini menunjukkan sinergi antara pencuri dan jaringan transportasi ilegal seperti rental mobil. Hal ini membutuhkan tindakan tegas dari aparat dan kerjasama warga setempat.

Modus Operasi Pencurian Ternak Dini Hari

Para pencuri kambing dan kerbau umumnya beraksi saat fajar menjelang pagi. Mereka mengincar kandang yang minim penerangan atau berada di pinggir jalan. Saat patroli mendekat, pelaku sering membuang ternak agar mudah kabur .

Dalam salah satu kasus, dua pelaku kepergok petugas patroli Banjarharjo, namun langsung melarikan diri dengan membuang empat ekor kambing. Petugas berhasil menyelamatkan ternak tersebut dan mengembalikannya ke pemilik .

Kejadian serupa pernah terjadi di Wanasari. Kapolsek turun langsung ke lokasi untuk memberi imbauan. Ia mendesak warga memasang lampu dan pagar tambahan, terutama mendekati musim kurban

Kasus Pencurian Ternak Marak di Pedesaan Brebes

Pelaku biasanya menggunakan kendaraan bermotor dan mengaitkan ternak di belakang sepeda motor. Cara ini memungkinkan mereka bergerak cepat, tetapi sangat rentan saat dihadang petugas atau warga.

Peran Patroli Polsek Banjarharjo Cegah Kerugian Warga

Polsek Banjarharjo meningkatkan frekuensi patroli malam hingga dini hari di desa-desa rawan. Mereka membentuk tim reaksi cepat untuk merespons laporan warga segera. Hal ini cukup mengurangi jumlah ternak yang hilang.

Saat patroli ke Desa Ciawi, petugas melihat dua pelaku membawa karung mencurigakan. Setelah dikejar, mereka gagal kabur dan akhirnya membuang kambing curian. Hewan tersebut ditemukan di pinggir jalan saat pagi hari

Penanganan cepat ini membuat 4 ekor kambing berhasil diamankan dan dikembalikan oleh aparat ke pemiliknya. Kapolri setempat juga menyebutkan bahwa strategi ini membangun kepercayaan warga terhadap kerja polisi .

Untuk meningkatkan keamanan, polisi melibatkan 25 kepala desa dalam rantai koordinasi. Setiap laporan langsung tersalurkan dan ditindaklanjuti—hal ini memperkuat sinergi antarlembaga.

Waspadai Lonjakan Pencurian Menjelang Iduladha

Menjelang Iduladha, kasus pencurian hewan ternak seperti kambing dan sapi meningkat tajam. Kapolsek Wanasari meminta peternak memperketat pengawasan kandang agar hewan siap kurban tidak dicuri

Polisi juga menyarankan agar kandang dilengkapi penerangan dan penjaga malam. Bila terasa membutuhkan keamanan ekstra, warga bisa menggandeng petugas desa atau perangkat kampung agar selalu ada yang berkeliling.

Bahkan, pemilik kandang dianjurkan memasang CCTV sederhana atau menempatkan hewan di area aman baik di dalam rumah maupun lokasi terkunci. Langkah ini dianggap efektif menekan potensi kehilangan.

Sinergi Warga dan Aparat Amankan Ternak Lokal

Kasus pencurian ternak di Brebes menggarisbawahi pentingnya sinergi antara warga dan aparat. Saat patroli berkoordinasi dengan kepala desa, tindak lanjut laporan jadi lebih cepat dan efektif.

Aparat juga menggelar edukasi kamtibmas kepada peternak. Mereka saling bertukar informasi modus pelaku dan titik rawan pencurian, juga memberikan nomor kontak darurat agar respon langsung bisa dilakukan.

Penanganan cepat dan sistem informasi komunitas terbentuk, membuat pelaku semakin sulit beraksi. Dengan begitu, warga merasa lebih aman dan ternak mereka terlindungi.

Dampak Sosial Ekonomi dari Pencurian Ternak

Pencurian ternak bukan hanya merugikan peternak secara finansial. Ia juga melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan kampung. Banyak peternak yang merasa investasi ternak mereka tidak aman tanpa pengamanan ekstra.

Efeknya, beberapa warga memilih membatasi ternak atau berhenti beternak kambing. Akhirnya, ekonomi lokal juga terhambat karena suplai hewan kurban dan usaha peternakan menurun.

Upaya bersama antara aparat dan masyarakat penting dilakukan agar ekonomi pedesaan tetap berkembang dan hewan ternak bisa jadi sumber pendapatan yang aman dan berkelanjutan.

Kesimpulan

Kasus pencurian ternak marak di pedesaan Brebes menuntut tindakan tegas dan sinergi antara warga dengan aparat. Mari tingkatkan keamanan kandang, aktif melapor, dan dukung patroli polisi agar Brebes tetap aman dan ternak terjaga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *