BrebesGo.id – Musim hujan selalu menjadi tantangan besar bagi masyarakat Brebes, terutama karena kondisi jalan yang cepat rusak. Di beberapa wilayah, lubang-lubang besar, aspal yang terkelupas, dan genangan air menjadi pemandangan yang meresahkan. Setiap tahun, kerusakan jalan rusak ini mengganggu mobilitas, ekonomi, dan bahkan keselamatan warga.
Kawasan seperti Jalan Raya Ketanggungan, Losari, hingga Kecamatan Salem menjadi sorotan karena menjadi jalur utama distribusi hasil pertanian. Selain itu, kondisi jalan yang rusak juga menyulitkan akses anak-anak sekolah dan warga ke fasilitas layanan publik.
Untuk menjawab keluhan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Brebes meluncurkan program perbaikan jalan rusak di wilayah Brebes. Tidak hanya berskala lokal, program ini juga bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian PUPR.
Perbaikan jalan ini tidak hanya fokus pada tambal sulam, tapi juga mencakup peningkatan infrastruktur drainase, pengerasan badan jalan, dan pengawasan kualitas proyek. Selain proyek fisik, edukasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah ke saluran air juga dijalankan.
Kolaborasi aktif dari tokoh desa, karang taruna, hingga komunitas pengendara jalan membuat pelaksanaan program ini menjadi contoh penguatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur.
1. Titik Kerusakan Jalan yang Jadi Prioritas Perbaikan
Beberapa ruas jalan yang mengalami kerusakan paling parah telah dipetakan oleh Dinas PUPR Brebes. Lokasi-lokasi ini antara lain:
- Jalan Ketanggungan – Banjarharjo yang rawan longsor
- Jjalan Lingkar Brebes Kota yang padat kendaraan harian
- Jalan akses pasar di Jatibarang dan Bumiayu
- Akses penghubung antar kecamatan seperti Tanjung – Losari
Pemerintah menargetkan perbaikan menyeluruh dengan metode pengaspalan ulang, pelebaran jalan, serta pemadatan jalur alternatif. Tim teknis telah diterjunkan untuk mengevaluasi kekuatan struktur jalan.
Tak hanya di jalur utama, jalan desa juga mendapat perhatian. Khususnya jalan pertanian dan jalan produksi UMKM lokal yang sangat penting untuk menopang ekonomi wilayah.
2. Penyebab Kerusakan Jalan yang Perlu Diwaspadai
Faktor utama penyebab kerusakan jalan di Brebes antara lain:
- Volume kendaraan berat yang berlebihan
- Drainase buruk yang membuat jalan cepat tergenang
- Kurangnya pemeliharaan rutin dari instansi terkait
- Pembuangan sampah dan pasir ke saluran air pinggir jalan
Jalan dengan kualitas aspal rendah mudah rusak jika terus-menerus dilalui kendaraan bertonase tinggi tanpa pembatasan. Ditambah dengan saluran air yang tersumbat, air hujan menggenang dan meresap ke struktur jalan.
Masyarakat juga diminta turut serta menjaga kebersihan saluran dan tidak merusak trotoar, saluran, maupun badan jalan.
3. Program Perbaikan Jalan oleh Pemkab Brebes
Dinas PUPR Brebes meluncurkan program “Brebes Jalan Baik” sejak awal tahun ini. Program ini fokus pada:
- Perbaikan jalan rusak berat di 9 kecamatan prioritas
- Penguatan jalan tanah dengan pengerasan beton
- Pemasangan drainase baru di kawasan rawan genangan
- Pemantauan proyek lewat sistem pelaporan berbasis aplikasi warga
Pemerintah juga menggandeng kontraktor lokal agar proses pembangunan lebih cepat dan menggerakkan ekonomi lokal. Target 50 km perbaikan jalan ditargetkan rampung dalam dua triwulan.
4. Dampak Positif dari Perbaikan Jalan bagi Masyarakat
Setelah perbaikan dilakukan di beberapa titik, warga mulai merasakan dampak positif. Beberapa manfaat nyata yang dirasakan antara lain:
- Waktu tempuh lebih cepat ke sekolah dan pasar
- Kendaraan tidak cepat rusak akibat jalan berlubang
- Penurunan angka kecelakaan lalu lintas
- Distribusi hasil pertanian dan logistik lebih lancar
Peningkatan infrastruktur jalan juga memberi nilai tambah pada properti di sekitarnya. Investasi pun mulai tumbuh karena lingkungan menjadi lebih kondusif.
5. Peran Aktif Warga dalam Menjaga Jalan yang Telah Diperbaiki
Tak cukup hanya dibangun, jalan juga perlu dijaga bersama. Pemerintah mengajak masyarakat untuk:
- Melapor jika ada kerusakan baru ke aplikasi pengaduan resmi
- Tidak parkir atau berdagang di atas bahu jalan
- Mengikuti gotong royong bersih saluran air secara rutin
- Menjaga marka dan rambu agar tidak hilang atau dicabut
Sekolah-sekolah juga digandeng dalam program edukasi lalu lintas dan lingkungan hidup agar generasi muda terbiasa menjaga fasilitas publik.
6. Kendala dan Harapan dalam Pembangunan Jalan
Meskipun proyek terus berjalan, beberapa kendala tetap muncul, seperti:
- Cuaca ekstrem yang menghambat pekerjaan lapangan
- Keterbatasan anggaran daerah
- Masalah lahan yang belum dibebaskan
Namun, melalui pendekatan transparan dan komunikasi dengan warga, pemerintah berharap semua kendala dapat diselesaikan tanpa konflik. Harapan ke depan, jalan yang telah dibangun bisa bertahan lama dan berdaya guna tinggi bagi masyarakat.
Kesimpulan
Perbaikan jalan di wilayah Brebes bukan sekadar infrastruktur, melainkan jembatan harapan bagi masa depan ekonomi dan keselamatan warga.