Panduan Cara Membuat Bawang Goreng Renyah, Tidak Pahit, dan Awet
BrebesGo.id – Bawang goreng menjadi pelengkap yang tidak tergantikan dalam berbagai hidangan Nusantara. Dari nasi goreng, soto, hingga bubur ayam, kehadiran bawang goreng renyah memberikan sensasi gurih dan aroma yang menggoda. Namun, tidak sedikit yang mengeluh hasilnya pahit atau tidak tahan lama. Padahal, cara membuat bawang goreng renyah tidak sesulit yang dibayangkan, asalkan mengikuti teknik yang benar dan menggunakan bahan yang tepat.
Masalah umum yang sering muncul saat menggoreng bawang adalah teksturnya yang tidak merata, warnanya gosong, serta rasanya yang getir. Penyebab utamanya adalah ketidaktepatan dalam memilih jenis bawang, waktu penggorengan yang terlalu lama, serta teknik penyimpanan yang kurang benar. Maka dari itu, dibutuhkan panduan yang lengkap agar bawang goreng buatan sendiri tidak hanya tidak pahit, tapi juga bisa bertahan lama dalam wadah tertutup.
Banyak orang mencoba berbagai trik dari internet, mulai dari menambahkan tepung hingga menyimpannya dalam botol kaca. Namun, tanpa pemahaman dasar tentang proses pengolahan bawang, hasil yang diinginkan sulit dicapai. Artikel ini akan membantu Anda memahami dengan detail setiap langkah, mulai dari pemilihan bahan hingga cara menyimpan yang benar agar bawang goreng tetap renyah dan awet berbulan-bulan.
Selain itu, bagi Anda yang ingin menjadikan bawang goreng sebagai peluang usaha rumahan, pemahaman mengenai standar kebersihan, tekstur ideal, dan strategi penyimpanan yang baik akan sangat membantu. Mari kita mulai membedah rahasia dapur yang satu ini agar hasil akhirnya benar-benar memuaskan.
1. Memilih Jenis Bawang yang Cocok untuk Digoreng
Tidak semua jenis bawang cocok untuk dijadikan bawang goreng. Bawang merah lokal seperti bawang Brebes terkenal karena kadar airnya yang rendah, menjadikannya pilihan utama bagi para pelaku usaha kuliner.
Bawang merah lokal memiliki rasa yang lebih kuat dan tekstur yang lebih padat. Kandungan air yang rendah membuat proses penggorengan lebih cepat dan hasilnya lebih renyah.
Jika Anda menggunakan bawang merah impor atau yang memiliki kadar air tinggi, hasil akhirnya seringkali lembek atau terlalu cepat gosong. Oleh karena itu, pastikan untuk menggunakan bawang merah jenis tertentu yang sudah terbukti kualitasnya.
Pilih bawang yang segar, kulit mengilap, dan tidak lembek. Hindari bawang yang sudah bertunas karena kadar airnya lebih tinggi dan rasanya tidak sekuat bawang segar.
2. Teknik Mengiris yang Membuat Bawang Goreng Renyah
Ketebalan irisan bawang sangat menentukan hasil akhir. Semakin tipis irisan, semakin mudah bawang menjadi garing saat digoreng.
Gunakan alat pengiris khusus bawang atau mandoline slicer agar hasil irisan seragam. Ketebalan idealnya adalah 1–1,5 mm, tidak terlalu tipis dan tidak terlalu tebal.
Jika Anda mengiris terlalu tebal, bawang akan menjadi lembek di dalam namun gosong di luar. Sebaliknya, jika terlalu tipis, bawang mudah hancur saat digoreng.
Setelah diiris, diamkan selama 10–15 menit untuk mengurangi kadar air. Beberapa orang juga menambahkan sedikit garam agar air keluar lebih cepat dan rasa gurih alami muncul.
3. Menentukan Minyak dan Suhu Goreng yang Tepat
Suhu minyak yang stabil adalah kunci utama untuk menghasilkan bawang goreng tidak pahit dan renyah. Gunakan minyak dalam jumlah banyak agar irisan bawang bisa tenggelam sepenuhnya.
Minyak kelapa atau minyak sawit yang baru sangat direkomendasikan. Hindari minyak bekas karena bisa menghasilkan rasa pahit dan aroma tengik.
Panaskan minyak hingga suhu 120–150 derajat Celsius. Masukkan irisan bawang saat minyak benar-benar panas tapi belum berasap. Penggorengan dilakukan sambil terus diaduk agar matangnya merata.
Setelah warnanya mulai keemasan, segera angkat karena proses panas akan terus berlanjut meski sudah diangkat dari minyak. Menunda pengangkatan bisa membuat bawang menjadi gosong dan pahit.
4. Menyaring dan Meniriskan Bawang Goreng dengan Benar
Setelah diangkat, bawang goreng harus segera ditiriskan menggunakan saringan kawat atau dialasi tisu dapur untuk menyerap kelebihan minyak.
Jika masih banyak minyak yang menempel, tekstur akan cepat lembek saat disimpan. Oleh karena itu, tiriskan selama 10–15 menit hingga benar-benar kering.
Sebagian orang bahkan meniriskan ulang dengan cara menyebar bawang di atas nampan dan menaruhnya di ruangan terbuka selama 30 menit agar dingin sempurna.
Pastikan untuk tidak langsung menutup atau menyimpan bawang goreng dalam kondisi hangat. Ini bisa memicu kondensasi dan membuatnya cepat basi.
5. Cara Menyimpan Bawang Goreng agar Awet dan Tahan Lama
Agar bawang goreng tahan lama, simpanlah dalam wadah tertutup rapat seperti toples kaca atau plastik kedap udara. Hindari menyimpan di wadah yang masih lembab atau hangat.
Tambahkan silica gel food grade atau daun jeruk kering sebagai pengawet alami. Ini akan membantu menyerap kelembapan dan menjaga aroma tetap segar.
Simpan di tempat yang sejuk dan kering, jauh dari sinar matahari langsung. Hindari membuka tutup terlalu sering karena paparan udara bisa membuatnya lembek.
Dengan cara penyimpanan yang benar, bawang goreng bisa bertahan hingga 2–3 bulan tanpa kehilangan kerenyahannya.
6. Tips Anti Gagal agar Bawang Goreng Tidak Pahit
Salah satu penyebab utama bawang goreng menjadi pahit adalah karena terlalu lama digoreng atau suhu minyak terlalu tinggi.
Gunakan api sedang dan aduk bawang selama proses penggorengan. Jangan meninggalkan bawang dalam minyak terlalu lama karena warnanya akan cepat berubah jadi cokelat tua.
Tambahkan sedikit tepung maizena sebelum menggoreng jika ingin hasilnya lebih garing. Namun, pastikan jumlahnya tidak berlebihan agar tidak mempengaruhi rasa.
Selain itu, perhatikan juga kualitas minyak. Gantilah minyak jika sudah berubah warna atau berbau tidak sedap.
7. Ide Kreasi Bawang Goreng untuk Usaha Rumahan
Jika Anda tertarik untuk menjadikan bawang goreng sebagai usaha camilan atau topping instan, mulailah dari skala kecil dengan kualitas premium.
Tambahkan variasi seperti bawang goreng balado, bawang goreng rasa keju, atau bawang goreng pedas manis untuk menarik lebih banyak konsumen.
Kemas dalam ukuran kecil 50–100 gram dengan label yang menarik dan informasi tanggal kedaluwarsa. Gunakan strategi pemasaran media sosial untuk menjangkau pasar lokal hingga nasional.
Usaha bawang goreng bisa menjadi tambahan penghasilan yang menjanjikan, terutama jika kualitas dan rasanya konsisten.
Kesimpulan
Nah, sekarang Anda sudah tahu rahasia membuat bawang goreng renyah, tidak pahit, dan awet disimpan! Sudah siap praktik?