BrebesGo.id – Suasana meriah terasa di berbagai sudut Kabupaten Brebes saat peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia berlangsung. Warga dari berbagai kalangan tumpah ruah mengikuti kegiatan yang digelar penuh semangat hijau. Dari sekolah, desa, hingga pemerintah daerah, semua terlibat aktif.
Momen tahunan ini tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga momentum edukasi dan aksi nyata menjaga alam. Brebes, dengan keindahan alamnya yang luar biasa sekaligus tantangan lingkungan yang nyata seperti abrasi dan sampah, menjadikan peringatan ini sangat relevan.
Banyak kegiatan menarik digelar, mulai dari penanaman pohon, lomba daur ulang, susur sungai, hingga bazar produk ramah lingkungan. Kegiatan ini tak hanya seru, tetapi juga sarat makna dan edukasi untuk semua usia.
Antusiasme warga terlihat dari banyaknya peserta yang datang membawa kreasi mereka dari sampah, memakai kostum bertema lingkungan, hingga berbondong-bondong mengikuti pawai dan pameran edukatif.
Mari kita lihat lebih dalam bagaimana peringatan Hari Lingkungan Hidup di Brebes berlangsung meriah dan berdampak nyata bagi masyarakat.
1. Tema dan Pesan Utama Hari Lingkungan Hidup di Brebes
Tahun ini, tema global Hari Lingkungan Hidup adalah “Land Restoration, Desertification, and Drought Resilience”. Namun di Brebes, tema ini diterjemahkan dalam konteks lokal menjadi “Hijaukan Brebes, Pulihkan Alam, Selamatkan Masa Depan”.
Tema ini menekankan pentingnya:
Restorasi lahan kritis dan pesisir
Pencegahan sampah dan pencemaran
Edukasi lingkungan untuk generasi muda
Bupati Brebes dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelestarian alam bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama. Ia juga mengajak seluruh sekolah dan desa agar memasukkan kegiatan lingkungan ke dalam agenda rutin.
Hari Lingkungan Hidup menjadi pengingat pentingnya sinergi semua pihak demi bumi yang lebih lestari.
2. Aksi Tanam Pohon Serentak di 17 Kecamatan
Salah satu kegiatan utama yang menyita perhatian adalah aksi tanam pohon serentak yang dilakukan di seluruh kecamatan. Dari wilayah pegunungan hingga pesisir, ribuan bibit ditanam oleh siswa, petani, relawan, dan ASN.
Jenis pohon yang ditanam meliputi:
Trembesi dan mahoni untuk peneduh jalan
Mangrove untuk daerah pantai seperti Pandansari dan Kaliwlingi
Pohon buah seperti mangga dan jambu untuk pekarangan sekolah
Penanaman ini tak hanya simbolis, karena di beberapa lokasi bibit ditandai dan akan dipantau pertumbuhannya oleh siswa setempat.
Aksi tanam pohon mengajarkan bahwa perubahan besar dimulai dari bibit kecil dan kepedulian nyata.
3. Lomba Edukasi Lingkungan untuk Pelajar
Untuk menyasar generasi muda, panitia mengadakan berbagai lomba edukatif dan kreatif, seperti:
Lomba daur ulang sampah jadi karya seni
Cerdas cermat lingkungan antar sekolah
Poster dan vlog bertema “Hijaukan Brebes”
Pawai kostum dari bahan bekas
Lomba ini memancing kreativitas siswa dan membentuk kesadaran ekologis sejak dini. Sekolah yang aktif bahkan membuat panggung mini untuk pertunjukan bertema pelestarian alam.
Guru dan orang tua sangat mendukung karena kegiatan ini menggabungkan aspek seni, sains, dan tanggung jawab sosial.
Belajar lingkungan tak harus membosankan. Justru bisa menyenangkan dan inspiratif jika dikemas dengan kreatif.
4. Pameran Produk UMKM Ramah Lingkungan
Acara ini juga jadi momen bagi pelaku UMKM Brebes untuk memamerkan produk ramah lingkungan seperti:
Tas anyaman dari plastik bekas
Pupuk kompos hasil bank sampah
Sabun organik dan deterjen herbal
Minuman herbal lokal tanpa kemasan plastik
Banyak pengunjung antusias membeli dan bertanya tentang cara membuatnya. Tak sedikit UMKM mendapat pesanan lanjutan dari acara ini.
Pameran ini menunjukkan bahwa pelestarian alam bisa berjalan beriringan dengan pertumbuhan ekonomi kreatif lokal.
Bisnis bisa tetap cuan tanpa merusak lingkungan, asal ada inovasi dan niat baik.
5. Kolaborasi Pemerintah, Komunitas, dan Sekolah
Keberhasilan peringatan ini tak lepas dari sinergi banyak pihak. Dinas Lingkungan Hidup Brebes bekerja sama dengan:
Forum Komunitas Hijau Brebes
Karang Taruna peduli lingkungan
Bank sampah tingkat RW
Sekolah Adiwiyata
Komunitas lingkungan aktif mendampingi kegiatan, memberi edukasi teknis, dan berbagi praktik baik. Beberapa desa bahkan menginisiasi kampung ramah lingkungan sejak sebelum hari peringatan ini.
Keterlibatan sekolah menjadi daya tarik tersendiri karena para pelajar menyebarkan nilai-nilai ini ke keluarga masing-masing.
Semakin banyak pihak yang terlibat, semakin kuat gerakan lingkungan berakar di masyarakat.
6. Harapan dan Rencana Lanjutan Pasca Peringatan
Peringatan Hari Lingkungan Hidup bukan akhir, tapi awal dari gerakan yang lebih luas. DLH Brebes menargetkan:
Penambahan 20 sekolah hijau baru tahun ini
Pengembangan taman edukasi lingkungan di 5 kecamatan
Pelatihan daur ulang untuk ibu rumah tangga di desa rawan sampah
Pemanfaatan pekarangan rumah untuk urban farming
Harapan besar juga datang dari para relawan dan guru, agar kegiatan serupa tidak hanya dilakukan setahun sekali, tetapi menjadi budaya baru di sekolah dan masyarakat.
Momentum ini harus dijaga agar semangat hijau tidak padam di tengah jalan.
Kesimpulan
Peringatan Hari Lingkungan Hidup di Brebes bukan sekadar seremoni, tapi menjadi titik tolak perubahan yang nyata dan menyentuh banyak lapisan masyarakat. Yuk terus dukung gerakan hijau ini!